Hemiselulosa merupakan salah satu molekul penyusun pohon seperti selulosan dan lignin. Hemiselulosa hampir sama seperti selulosa, Hemiselusa adalah polisakarida yang dibangun dari monosakarida yang berbeda. Komposisi dapat bervariasi antara berbagai jenis kayu. Jumlah monomer dalam rantai hemiselulosa jauh lebih sedikit daripada dalam selulosa dan karenanya rantai menjadi lebih pendek. Perbedaan lainnya adalah bahwa rantai hemiselulosa bercabang.
Rantai molekul dalam hemiselulosa tidak tersusun dengan baik seperti pada selulosa. Ini merupakan fakta/bukti bahwa rantainya bercabang, membuat jarak antar molekul menjadi kurang dekat.
Jarak antar molekul yang kurang dekat ini mengakibatkan air dapat menembus rantai molekul. Sehingga lapisan hemiselulosa menjadi sangat membengkak dan mengembangkan karakter seperti gel.
Sama seperti selulosa, posisi hemiselulosa ini berada di dinding serat. Dinding serat yang terbuat dari selulosa dan hemiselulosa ini akan memiliki struktur yang lebih terbuka dibandingkan dengan dinding serat fibril selulosa saja. Struktur terbuka ini memungkinkan dinding serat menyerap air dan membengkak. Sehingga dinding serat menjadi lunak dan serat akan terbentuk dengan baik di lembaran.
Pada produksi pulp kimia, rantai hemiselulosa dapat pecah/rusak dengan cara yang sama seperti rantai selulosa. Sebenarnya, risiko rusaknya hemiselulosa ini jauh lebih besar daripada rantai selulosa. Dalam praktiknya, risiko pecahnya hemiselulosa menentukan seberapa jauh pengangkatan lignin dapat terjadi selama proses memasak.
Hemiselulosa sama seperti selulosa, tidak berwarna (putih).
Referensi :
Ebook CEPATEC AB Knut-Erik Persson
Referensi :
Ebook CEPATEC AB Knut-Erik Persson
Komentar
Posting Komentar