Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Dry Streng Agent

Fiber merupakan polimer selulosa yang banyak mengandung OH grub di permukaannya. OH grub ini yang membentuk ikatan hidrogen di permukaan kertas Untuk meningkatkan opacity kertas perlu ditambahkannya filler dalam jumlah banyak, hal inilah yang membuat kertas semakin rapuh. Untuk mengatasi hal ini maka ditambahkanlah "Dry Streng Agent". Banyak jenis Dry Streng Agent ini, diantaranya : Starch Cationic Starch Anionic Starch CMC (Carboxy Methyl Cellulose) Guar Gum Polyacrylamide Karena keterbatasan ilmu serta pengalaman dari penulis, maka kali ini saya hanya akan menjelaskan Cationic Starch saja... Introduction Umumnya starch berasal dari jagung, kentang, ubi dan lain-lain. Starch di dalam tumbuhan / umbi berbentuk butiran yang tidak larut dalam air. Ketika butiran starch (suspensi) dipanaskan, butiran starch ini akan mengembang dan larut di dalam air. Starch terdiri dari 2 jenis molekul, yaitu:  Rantai pendek dan lurus namanya “Amylosa”.  R

Macam-Macam Mesin Kertas

Desain mesin kertas biasanya bervariasi di setiap pabrik, tergantung tipe akhir kertas yang mau dihasilkan. Walaupun jenisnya berbeda-beda tetapi akan selalu ada forming section, press section dan drying section. Forming section Forming section berfungsi untuk membentuk Lembaran kertas yang keluar dari headbox. Serat-serat dalam stok diarahkan searah mesin (MD) kemudian menyebar ke silang mesin (CD), dan selama pembentukan formasi serat-serat itu juga mengalami proses dewatering (pengurangan kadar air). Forming section memiliki 2 bagian utama, yaitu : headbox sederhana dengan roll berlubang wire tipis tempat kertas terbentuk ilustrasi mesin fourdrinier Mesin kertas sederhana tersebut diatas dinamakan mesin Fourdrinier, mesin ini kebanyakan ditemukan di kertas bekas, kraft dan di pabrik kertas karung. ilustrasi mesin hybrid Untuk meningkatkan dewatering, pada mesin Fourdriner sering ditambahkan top wire di wire Fourdrinier. Ini sangat umum pada mesin yang

Bahan Baku Kertas

Bahan baku pembuatan kertas dalam industri skala besar pada dasarnya terdiri dari pulp yang merupakan hasil pemisahan serat dari kayu atau tanaman berserat lainnya melalui berbagai macam proses pembuatannya (pulping). Pulp yang digunakan berasal dari bahan baku berserat seperti kayu (wood) atau bukan kayu (non wood). Selain dari tumbuhan, serat selulosa sebagai bahan baku kertas dapat juga diperoleh dari serat sekunder (secondary fiber) yang diperoleh dari hasil daur ulang kertas bekas.  Tumbuhan Kayu (wood)   Tumbuhan kayu merupakan sumber serat selulosa utama dalam proses pembuatan pulp dan kertas yang memenuhi 93% dari kebutuhan serat alami di seluruh dunia. Berdasarkan morfologinya, tumbuhan kayu untuk bahan baku pulp dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:  1. Tumbuhan kayu berdaun lebar (hard wood)   Tumbuhan kayu berdaun lebar memiliki serat panjang 900 µm – 1600 µm dan sering disebut serat pendek. Dalam proses pembuatan kertas serat pendek memberikan kon

Ikatan Antar Serat Pada Lembaran Kertas

Bagaimana serat kertas saling mengikat telah menjadi perhatian khusus para ahli sejak lama.Sudah banyak teori yang beredar namun teori yang paling umum adalah ikatan hidrogen sebagai kekuatan penyatuan yang mendominasi. Ilustrasi, susunan serat pada kertas Saat memproduksi kertas, reaksi antara serat dan air sangatlah penting.Sehingga membuat kertas tanpa air sama sekali tidak mungkin (mustahil). Molekul air yang paling dekat dengan permukaan serat akan tertarik oleh gugus OH pada permukaan serat sehingga molekul air terikat . Semakin jauh molekul air dari permukaan serat, maka semakin sedikit daya tariknya. Jadi, selama kertas masih basah, sebagian besar molekul air dapat bergerak bebas (molekul air bebas). Ilustrasi. Molekul air  yang berikatan dengan gugus OH pada permukaan serat Saat kertas mengering, maka molekul air bebas akan hilang. Hal ini membuat permukaan serat yang berdekatan akan saling tarik-menarik satu sama lain melalui ikatan hidrogen yang terbentuk antar

Struktur Serat (dalam proses pembuatan kertas)

Pemahaman mengenai struktur serat sangat diperlukan dalam proses pembuatan pulp, maupun dalam proses pembuatan kertas terutama di refaining. karenanya di artikel ini kita akan mempelajari struktur serat secara singkat dan sederhana. Melihat serat dari perspektif fisik, dapat dilihat bahwa ia dibangun dari sejumlah lapisan sel dengan sifat yang berbeda-beda. L = Lumen. S3 = Lapisan interior dinding sekunder (Secondary wall). S2 = Lapisan tengah dinding sekunder (Secondary wall). S1 = Lapisan eksterior dinding sekunder (Secondary wall). P  = Dinding primer (Primary wall). M = Lamella tengah (Middle lamella). Dinding Primer (Primary Wall) Dinding primer berada di lapisan paling luar dari serat dengan ketebalan berkisar antara 0,1 - 0,3 μm (sangat tipis). Jumlah lignin di dinding primer cukup tinggi. Kapasitas untuk membengkak dalam air rendah. Jumlah gugus OH di permukaan juga rendah dan karenanya kapasitas untuk membentuk ikatan hidrogen terbatas. Karena itu, untuk

Zat Ekstraktif (Resin kayu)

Dalam kayu tidak hanya mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin tetapi juga ada sekelompok zat, yang disebut ekstraktif atau resin kayu. Kuantitas dan komposisi ekstraktif ini bervariasi antara berbagai jenis kayu. Sama seperti ketiga unsur diatas di sini juga ada, atom karbon dan hidrogen bahkan dalam banyak kasus oksigen disertakan. Secara kimia, ekstraktif terdiri dari Asam lemak dan resin Berbagai senyawa asam lemak dan resin dengan gliserol atau alkohol lainnya Alkohol bebas yang lebih tinggi Senyawa hidrokarbon (bahan mirip lilin). Alkohol bebas yang tinggi dan senyawa hidrokarbon kadang-kadang tidak dapat disertifikasi. Ini berarti bahwa mereka tidak dapat dipindahkan ke bentuk yang dapat larut (disabonifikasi) pada kondisi basa selama pemasakan sulfat di digester. Jumlah total ekstraktif lebih tinggi di kayu pinus daripada di sprucewood. Komposisi ekstraktif dalam kayu pinus berbeda dari kayu sprucewood. Kandungan asam resin yang tinggi dan kandungan